Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) melaksanakan Kongres ke-34 di Pekanbaru yang menghasilkan formatur terpilih, Handy Muharram Nataprawira, dari Cabang Jakarta Barat.
Handy terpilih secara aklamasi setelah para calon ketua umum (caketum) pesaingnya mengundurkan diri pada tahap uji baca Al-Qur’an dan penyampaian kesiapan untuk maju. Govinda menjadi yang pertama mundur, disusul oleh Ahyar, Abdul Khalik, dan Faikar Al Baqir.
Situasi tersebut menjadikan Handy satu-satunya calon yang menyatakan kesiapan maju sebagai caketum PB HMI-MPO periode 2025-2027.
Sejalan dengan momentum peringatan Idul Adha 1446 Hijriah. Handy mengingatkan pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS menjadi refleksi tambahan bagi perjalanan baru kepengurusan HMI-MPO.
Spirit ikhlas berkorban dan kesungguhan menunaikan amanah yang diusung dalam semangat Idul Adha ini turut menguatkan visi yang dibawa Handy: Intergenerasi HMI untuk HMI Emas Indonesia Maju. Sebuah refleksi atas dinamika lintas generasi dalam tubuh HMI-MPO yang diharapkan mampu menjadi perekat dan pendorong kemajuan organisasi.
Mengangkat isu bonus demografi, Handy menegaskan bahwa organisasi pergerakan harus mampu mengintegrasikan kekuatan intelektual, moral, dan sosial dalam proyek kebangsaan yang lebih besar.
Ia juga menyoroti pentingnya peran HMI dalam pembangunan sumber daya pemuda Indonesia guna menghadapi disrupsi teknologi, krisis ekologi, ketimpangan ekonomi, dan degradasi moral publik.
Baginya, gagasan ini bukan sekadar utopis, melainkan sebuah proyek sejarah yang mensyaratkan kerja sistematis, terukur, dan berbasis nilai.
Dalam sambutan pertamanya, Handy menyampaikan, “Tidak ada maksud tujuan pribadi, tidak ada maksud tujuan gerbong, tidak ada maksud lain-lain. Hanya semata-mata untuk kita lebih baik. Untuk kita melenting bersama. Untuk kita bisa sukses bersama, dunia dan akhirat.”
Momentum Idul Adha ini mempertegas harapan agar seluruh kader HMI-MPO dapat meneladani makna pengorbanan, keikhlasan, serta komitmen dalam mewujudkan cita-cita besar organisasi dan bangsa.
Lebih jauh, Handy juga menyampaikan keinginannya agar momentum Idul Adha ini menjadi pengingat bagi seluruh pengurus dan kader HMI-MPO bahwa setiap amanah harus dijalankan dengan keikhlasan dan pengorbanan, sebagaimana teladan Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS.
“Kepemimpinan adalah amanah. Seperti halnya pengorbanan yang kita teladani di hari-hari ini, kita harus siap meletakkan kepentingan umat, bangsa, dan himpunan di atas segala kepentingan pribadi. Inilah semangat yang ingin saya bawa bersama seluruh keluarga besar HMI-MPO,” ujar Handy.
Kongres ke-34 HMI-MPO di Pekanbaru pun resmi ditutup, menandai berakhirnya dinamika panjang perebutan posisi Ketua Umum dan menetapkan Handy Muharram sebagai formatur terpilih.